Berkunjung ke Galeri Nuart milik perupa Nyoman Nuarta di Setrasari Bandung merupakan pengalaman seni yang menarik sekali. Ditemani sahabat saya, seorang pemandu di galeri tersebut, kami disuguhi cerita tentang karya-karya Pak Nyoman yang begitu mendunia.
Namun dalam perjalanan saya, saya terkesima akan satu pemandangan dekat bengkel kerja patung Garuda Wisnu Kencana di bagian belakang galeri ini. Pak Nyoman membangun galeri ini di hamparan aliran lava Tangkuban Perahu purba berumur 48ka. Meski saya tak sempat mendekat untuk mengobservasi lebih teliti, saya mengamati blok-blok lava yang sepintas mirip kekar kolom yang tak membentuk sempurna.
Pak Nyoman sendiri membangun rumahnya di dekat sebuah curug bernama Curug Aleh. Curug ini dipercaya merupakan ujung aliran lava dari Tangkuban Perahu di sungai ini. Analog dengan Curug Dago yang juga merupakan ujung aliran lava Tangkuban Perahu 48ka.
Lava yang bersifat basaltik ini mengalir encer dari pusat erupsinya di Tangkuban Perahu sana, membentuk aliran lava dengan struktur menarik seperti kekar kolom, pahoehoe lava, dll.
Alangkah baiknya jika informasi geologi disediakan pula di Galeri Nuarta sebagai pengaya informasi sehingga pengunjung menerima informasi komprehensif mengenai Galeri Nuarta. Tapi secara keseluruhan, galeri ini sangat menarik untuk dikunjungi.
Muhammad Malik Ar Rahiem